Jakarta - Belasan alumnus Fakultas Hukum Universitas Nasional (Unas) Jakarta mendatangi gedung Balai Kota DKI. Para alumnus meminta bantuan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong pihak kampus agar mengeluarkan ijazah yang asli untuk mereka, bukan yang palsu.

Pantauan detikcom di depan gedung Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/4/2013), para alumnus ini datang membawakan spanduk ukuran 3 x 1 meter bertuliskan 'Berikan Kami Ijazah Asli, Bukan Bodong'. Mereka juga sempat melakukan aksi teatrikal inaugurasi wisuda di depan pagar Balai Kota DKI sambil mengenakan baju toga.

Menurut salah satu peserta aksi, Mustari, mereka merasa dibohongi oleh universitas tempat mereka mencari ilmu, sebab ijazah yang diterima bodong alias ilegal karena tidak memiliki akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dia menambahkan, akreditasi Fakultas Hukum kampusnya telah kadaluarsa sejak 2011 lalu. Namun pihak universitas tidak pernah membertitahuka hal itu kepada mahasiswa.  Jadi para mahasiswa dibohongi oleh pihak kampus, karena akreditasi sudah mati 1 tahun, tetapi tidak ada sosialisasi kepada mahasiswa dan calon wisudawan," ujar Mustarie.

Dia pun mengatakan banyak mahasiswa yang terjebak dengan cetakan brosur yang masih bertuliskan bahwa fakultas hukum masih terakreditasi.  "Teman-teman mahasiswa tetap untuk masuk karena setelah melihat brosur masih terakreditasi, jadi ketahuannya waktu saat wisuda," ujar Mustari.  Kita cuma mau ijazah legal dengan nomor akreditasi legal," tambahnya.  Oleh karena itu, para alumnus ini ingin meminta bantuan Jokowi agar keinginan mereka bisa dikabulkan oleh pihak kampus. Sebab ini menyangkut masa depan para alumnus.

"Kami sudah melaporkan ke DPR dan Dikti tapi tidak ada tanggapan serius. Sehingga kami punya harapan besar kepada Pak Jokowi dan Pak Basuki untuk mau membantu kami. Harapan kami satu-satunya hanya mereka saja," ujarnya.