Bendan Dhuwur-kopertis6.or.id- Tidak kurang dari enam ratus dosen PTS di Jateng mengikuti sosialisasi sertifikasi dosen  (serdos) yang diselenggarakan Kopertis VI  mulai sejak kemarin. Banyaknya peserta tersebut menjadikan penyelenggaraan sosialisasi serdos dilaksanakan  selama tiga hari,  23-25 Juni 2015, dengan pertimbangan menyesuaikan fasilitas yang ada.

Koordinator Kopertis VI, Prof. DYP Sugiharto dalam sesinya selaku narasumber menyampaikan, mengikuti acara sosialisasi merupakan bagian dari sebuah tahapan dan persyaratan. Dari keikutsertaan tersebut dosen akan mendapatkan sertifikat, dan dari sertifikat ini akan menjadi dasar menuju tahapan proses berikutnya untuk  lolos dalam seleksi Serdos 2015.

“Sosialisasi ini bukan sekedar formalitas, sehingga peserta sosialisasi dituntut adanya pemahaman secara detail dan cermat terhadap panduan yang ada. Ketidak lulusan dosen dalam mengikuti seleksi Serdos tidak menutup kemungkinan salah satunya karena hal tersebut.” tuturnya.

Dijelaskan oleh Koordinator,  serdos pada intinya menyusun Phortofolio, utamanya menyusun diskripsi diri berupa pernyataan dari Bapak/Ibu sebagai dosen yang disertifikasi, tentang kontribusinya dalam pelaksanaan dan pengembangan Tridharma perguruan tinggi yang dituangkan dalam bentuk narasi. “Dalam hal ini yang diperlukan yakni pemahaman instrumen, dan jangan mengkritisi.” pinta Prof. DYP.

Guru Besar UNNES tersebut mewanti-wanti untuk tidak meniru diskripsi diri orang lain, karena dianggap akan merugikan bagi dosen yang melakukan. “Meniru diskripsi diri orang lain itu “racun” dan pasti akan menjadi temuan asesor.”

Pada aspek lain, lanjutnya, mengenai pelanggaran regulasi seperti ditemukannya Serdos aspal, yaitu  berupa praktik pengisian yang tidak sesuai dengan materi sosialisasi, dipastikan akan terkena sanksi berupa pembatalan serdos maupun sanksi kepada lembaga PT.

Selain Prof. DYP Sugiharto, narasumber lain yakni dari tim serdos Dikti, Sugiyanto, S.Pd. M.Si yang juga berprofesi sebagai dosen di UNNES.