Sampangan-kopertis6.or.id - Kegiatan pembelajaran  di perguruan tinggi (PT), bukan melulu menyangkut hal-hal yang diajarkan di kelas, tetapi juga selayaknya dilengkapi atau dibarengi dengan pemberian kegiatan kemahasiswaan atau kegiatan lain. Hal tersebut dimaksudkan sebagai  tambahan kemampuan yang terkait dengan aklaq mulia dan keahlian lain yang dibutuhkan ketika bersaing di era global, seperti kemampuan berpikir kritis, peduli kepada sesama, sistem nilai yang dipegang.

“Jadi kuliah tidak hanya cukup menghabiskan SKS, kemudian hanya membuahkan ijazah dan transkrip, melainkan harus juga  ditambah pengembangan kemampuan pendukung lain, sehingga kemudian biasa kita sebut dengan sarjana paripurna yang beraklak mulia.”

Pernyataan ini disampaikan  Direktur Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti,  Dr. Didin Wahidin, M.Pd dalam materi Kuliah Umum di Universitas Wahid Hasyim Semarang kemarin, Kamis, 2 Juni 2016.

Dr. Didin mengatakan, target  Kemenristek Dikti adalah Renstra. Sedangkan untuk target lain berupa  keinginan adanya kesadaran dari PT, bahwa kuliah tidak hanya bisa diajarkan di kelas.

“Pada prinsipnya sarjana yang kita bangun  tidak sekedar berkemampuan dari segi keilmuan, tetapi juga memiliki karakter, cinta tanah air, integritas dan sebagainya. Kami berharap, ketika menjalani proses perkuliahan mahasiswa betul-betul membekali diri dengan kemampuan, sehingga memiliki daya saing dan keunggulan.” ungkapnya.

Tampak gambar : Direktur Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti,  Dr. Didin Wahidin, M.Pd saat memberikan penjelasan kepada audien dengan didampingi rektor Unwahas, Dr. H. Mudzakir Ali, MA