Monday, December 23, 2024
   
TEXT_SIZE

EBT Alternatif Atasi Kelangkaan Energi Fosil

Semarang-kopertis6.or.id - Kondisi energi di Indonesia saat ini masih banyak tergantung pada energi fosil, seperti minyak, gas, dan batubara. Ke depan, kita tidak boleh terus menerus tergantung kepada energi fosil yang suatu saat diprediksikan akan habis, dan  juga  mengotori lingkungan. “Dalam konteks ini yang kita perlukan adalah adanya Energi Baru dan Terbarukan,  atau yang lebih familier dengan sebutan EBT.”

Pernyataan ini disampaikan Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro saat menyampaikan materi dalam seminar internasional bertajuk Waste to Energi the Zero Waste Solution and Circulation Economy yang diselenggarakan Universitas Semarang (USM) siang tadi.

Pria kelahiran Semarang tersebut menjelaskan, energi fosil dikatakan mengotori lingkungan dikarenakan mengeluarkan emisi yang dinamakan gas rumah kaca. “Ini dapat kita hindari dan itu bisa dilakukan jika kita menggunakan EBT” tegasnya

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  2000-2009 ini mengapresiasikan adanya seminar yang diselenggarakan USM.Seminar ini cukup baik, dimana EBT tersebut bisa dikembangkan, utamanya EBT dari sampah kota dapat digunakan sebagai pelistrikan dan pemerintah dalam hal ini  kementerian terkait  telah menyiapkan vit and tariff. Di dalam menanggani sampah, peran pemerintah daerah sangat signifikan.”

Jadi, semua perangkat intensif sudah diberikan, sekarang berpulang pada pemangku kepentingan, seperti infestor dan para penggiat. “Pada prinsipnya sampah kota bisa dipakai untuk energi, dan energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk banyak hal. Jika ini dikembangkan akan mendatangkan berbagai keuntungan.” tandas suami Sri Murniati  

Permasalahan pengembangan energi listrik dengan menggunakan sampah, menurut pria lulusan program Doktor di Universitas Corolado Amerika Serikat dikarenakan masih minimnya mega watt yang dihasilkan, sehingga dianggap tidak memenuhi skala keekonomiannya.

Disela penyelenggaraan seminar dilakukan penandatangganan kerjasama antara USM dengan Balai Besar Teknologi Konservasi Energi.

Tampak gambar : Rektor USM, Prof. Pahlawansyah H saat memberikan kenang-kenangan kepada Prof. Dr. Purnomo Yusgiantoro usai menyampaikan materi.

COMMUNITY

Materi Pelatihan