Monday, December 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Tolak Radikalisme, Kongres BEM PTNU Lahirkan Deklarasi

Semarang-kopertis6.or.id - Semakin maraknya isu deradikalisasi di kalangan pelajar maupun mahasiswa, tidak bisa diabaikan begitu saja oleh seluruh elemen mahasiswa yang tergabung dalam Perguruan Tingi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang diwakili oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PTNU se-Nusantara. Bekerjasama dengan Badan Intelijen negara (BIN), BEM PTNU mengangkat isu untuk “Meneguhkan Peran PTNU Dalam Menangkal Radikalisme dan Terorisme”. 

Kegiatan tersebut didasari adanya keprihatinan mahasiswa PTNU atas situasi keamanan nasional, dimana paham radikal mulai menyasar mahasiswa dan pelajar untuk menyebarkan idiologi mereka. Bersamaan dengan diselenggarakannya kongres BEM PTNU se-Nusantara ke-VI di kampus Kedokteran Universitas Wahid (Unwahas), Sabtu (28/4), BIN mendukung mahasiswa menggelar aksi deklarasi untuk menolak segala bentuk aksi deradikalisasi yang mengatasnamakan agama. 

“Intoleransi bukanlah budaya bangsa Indonesia, sehingga segala bentuk deradikalisasi tidak sesuai dengan idiologi bangsa.” tegas Bustoni Aftoni yang merupakan Presidium BEM PTNU se-Nusantara.

Menurutnya, sebagai generasi penerus, mahasiswa khususnya dari kalangan PTNU yang sejak dini telah dibekali paham Aswaja diharapkan mampu menjadi pelopor untuk menolak dengan tegas paham tersebut.

Hal senada disampaikan rektor Unwahas Mahmutarom HR, bahwa jauh sebelum organisasi NU berdiri, para ulama telah membentengi warganya dari paham deradikalisasi dengan Aswaja. “Kesamaan misi kebangsaan antara BIN dan PTNU menjadi modal utama dalam membangun kerjasama kedepan dalam mengawal isu-isu seperti ini.” jelasnya

Kegiatan  dihadiri  500 orang perwakilan dari BEM PTNU se-Nusantara, para tokoh agama, akademisi, pemerintah, dan BIN, sepakat mengajak masysarakat umum secara bersama menolak gerakan radikalisme dan terorisme dengan merumuskan empat poin utama yang tertuang dalam Deklarasi Kongres Bem PTNU, yaitu menolak dengan tegas segala bentuk radikalisme dan paham-paham ekstrim lainnya, mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran faham dan gerakan Radikalisme, Terorisme dan Ideologo yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945, menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai ajaran islam Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) Nusantara yang moderat, menghargai kemajemukan dan penerus budaya dan bangsa, serta menjadikan PTNU sebagai pusat kaderisasi paham kebangsaan.

Tampak gambar : Kepala BIN Jenderal Polisi Drs. Budi Gunawan, SH,M.Si,Ph.D membagikan hadiah kepada pemenang bagi yang menjawab benar pertanyaannya usai menyampaikan materi seminar.  

COMMUNITY

Materi Pelatihan