Salatiga-lldikti6.ristekdikti.go.id – Pidato ilmiah Prof. Dr. Intias Utami SE, M.Si pada saat dikukuhkan sebagai Profesor bidang Ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis oleh Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara SE, M.Sc.Ph.D kemarin siang, Selasa, 16 Oktober 2018 di kampus setempat, mendapat apresiasi dari Kepala LLDIKTI Wilayah VI Jateng Prof.Dr.H.DYP Sugiharto, M.Pd.Kons.

“Seandainya sambutan saya boleh diwakili  dua kata, maka saya akan memilih kata “luar biasa”. Banyak sekali komponen-komponen “luar biasa” melekat pada diri Prof. Dr. Intias Utami yang akrab disapa mbak Uut ini.” ungkap Kepala LLDIKTI VI Jateng.

Menurutnya, mbak Uut merupakan Profesor pertama di Indonesia yang proses usulan menjadi Profesor menggunakan sistem online sepenuhnya. Melalui sistem ini, yang bersangkutan tidak perlu lagi melakukan pengumpulan berkas maupun datang untuk tatap muka.  

“Saat melakukan pengusulan JAFA Profesor, proses yang dilakukan mbak Uut sangat mulus, tidak ada revisi atau melengkapi kekurangan. Ini luar biasa, karena untuk pengusulan Profesor bagi dosen lain  ada yang dikembalikan dan  perlu direvisi hingga berkali-kali.”  kata Prof.Dr.H. DYP Sugiharto, M.Pd.Kons   

Pada aspek yang lain, lanjut Dia, diusianya yang masih relatif muda mbak Uut merupakan Profesor yang berada di urutan ke-72 dari 73 dosen tetap di PTS se Jateng yang jumlahnya 11.884 orang, tersebar di 257 PTS.

“Ini juga luar biasa, karena kemampuan mbak Uut meraih Profesor telah menepis anggapan banyak orang mengenai keidentikkan  sosok Profesor, yakni  berusia tua, beruban dan berkacamata.

Senada apa yang disampaikan Kepala LLDIKTI VI Jateng, Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara SE, M.Sc.Ph.D  mengatakan, Mbak Uut merupakan Profesor wanita pertama di institusinya.

“Selain ini juga luar biasa, keberhasilan Mbak Uut meraih jabatan Profesor akan menjadi aset yang tidak ternilai. Kita harapkan melalui mbak Uut ini akan lahir karya-karya ilmiah yang berbobot dan  terpublikasi pada jurnal internasional.  

Prof. Dr. Intias Utami SE, M.Si dalam pidato ilmiahnya mengambil tema “Konstruksi Audit Internal : Model Tiga Garda Pertahanan Untuk Tata Kelola yang Baik”. Dikatakan, bahwa fungsi audit internal merupakan satu unsure keniscayaan dalam tata kelola yang baik untuk semua jenis organisasi.

“Sejalan perkembangan lingkungan bisnis, fungsi audit internal mengalami pergeseran, bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai konsultan dan katalis. Model audit internal dalam tata kelola yang baik sudah dikembangkan di area perbankan yang dikenal dengan model tiga garda pertahanan.” tegasnya