Semarang-lldikti6ristekdikti.go.id - Tugas dosen sebagaimana diamanatkan undang-undang salah satunya adalah   menyiapkan bahan ajar, baik dalam bentuk buku ajar, modul maupun bentuk lainnya.  Buku ajar sebagai salah satu bahan ajar akan mempunyai nilai tambah, baik bagi penulis maupun institusinya, jika buku tersebut diterbitkan dan ber-ISBN. Pada kenyataan, banyak dosen yang sudah menyiapkan bahan ajar, tetapi belum dikemas menjadi buku yang ber-ISBN.  Salah satu alasannya adalah kesibukan yang menjadikan mereka tidak ada waktu menulis. 

"Ini sebuah kelemahan, padahal di era digital ini ada teknologi canggih yang bias diinstall di handphone android. Tinggal download aplikasi, dan mempelajari sistem menulis cepat," tegas Direktur Politeknik Bumi Akpelni Capt Achmad Sulistyo MM M. Marusai saat membuka Workshop Penulisan Buku Ajar/Teks Ber~ISBN dengan Metode Batu Asimtut di Kampus Bendhan  Duwur, Jum’at, 22 Februari 2019.

Capt Sulistyo menjelaskan, dengan melihat kelemahan dosen maritim malas menulis, dirinya sengaja mengadakan workshop selama dua hari  (22-23/2) dengan peserta dari internal, serta dosen dari berbagai perguruan tinggi maupun guru sekolah di kota/kabupaten di Jateng. 

"Saya lihat selain dosen Politeknik Bumi  Akpelni ada juga yang dari AKS IbuKartini,  AMN Cilacap, SMK PelayaranAkpelni dan UNISNU Jepara," ungkapnya.

Mampuono Rosyidi SPdM.Kom salah satu narasumber yang juga pakar teknologi  penulisan buku berbasis Batu Asimtut membenarkan, jika sekarang ada aplikasi baru yang bisa di download. Batu Asimtut sangat membantu agar orang orang mengubah paradigma dari senang bercerita dan senang mendengarkan, menjadi senang menulis apa yang diceritakan dan apa yang didengar.

"Aplikasi ini sangat membantu orang yang ingin menulis, seperti jurnalis, dosen bahkan mahasiswa juga," terang Mampuono.

Politeknik Bumi Akpelni juga mengundang pembicara yang pakar dibidang literasi, yakni Iisrohl iIrawati M.Hum, M NurrohmanS.Kom serta Cahya Fajar Budi H M.Mar MSi. Semua peserta workshop setelah kegiatan selesai dilanjutkan dengan pendampingan dalam penyusunan buku ajar secara daring selama 2 minggu, dan hasilnya akan dibantu Mampu Media hingga terbit buku ber-ISBN.