Monday, December 23, 2024
   
TEXT_SIZE

Hadapi Era 4.0, Pendidikan Vokasi Perlu Implemantasikan MEME

Tegal-lldikti6.ristekdikti.go.id - Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. DYP Sugiharto mengapresiasi Politeknik Harapan Bersama (PHB) Tegal yang sukses menyelenggarakan Workshop Kurikulum Pendidikan Vokasi. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di masa depan kota Tegal menjadi Kota Pendidikan Vokasi.

Saat menyampaikan subtansi  terkait dengan kurikulum, Prof. DYP menilai masih terdapat adanya paradigma dosen   yang salah mempresepsikan pemahaman mengenai kurikulum tersebut, sehingga perlu diberikan pemahaman secara baik. 

“Paradigma dosen tentang kurikulum selama ini masih banyak yang keliru, bahwa seharusnya kurikulum bukan hanya untuk menentukan mata kuliah, namun perumusan kurikulum harus didasari pada profil lulusan. Kurikulum bukan kumpulan mata kuliah, profil lulusan harus bertemu dengan kebutuhan di dunia industri saat ini.” 

Penjelasan ini disampaikan orang nomor satu dijajaran LLDIKTI VI  dalam penyelenggaraan Wokshop Kurikulum Pendidikan Vokasi Akuntanhsi Perguruan Tinggi Se-Indonesia, bertemakan “Menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan Implementasi Konsep MEME” di kampus PHB, 1-2 Maret 2019.

Prof. DYP menyampaikan harapan kepada perguruan tinggi untuk menjalankan kebijakan Menristekdikti, seperti penguatan pendidikan vokasi dan kebijakan Multi Entry Multi Exit (MEME).  Kebijakan yang diambil dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0. MEME berlaku untuk semua prodi Politeknik hingga stratifikasi Diploma IV. “Dengan sistem Multi Entry Multi Exit, peserta didik dapat diberikan pilihan untuk lulus di program program Diploma Dua, program Diploma Tiga atau sekaligus menyelesaikan Sarjana Terapan.” paparnya

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTI, Kemenristekdikti Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil  dalam kesempatan tersebut menyoroti perihal sertifikat kompetensi lulusan, agar tidak hanya diakui  pemerintah saja, namun juga di dunia industri.

“Lulusan Politeknik yang telah memiliki sertifikat kompetensi dapat langsung diterima di dunia industri. Itulah fungsi pendidikan vokasi, mengarahkan lulusan untuk dapat bekerja sesuai dengan keahlian terapan tertentu.” tegasnya. 

Ia menambahkan, program MEME harus tetap berjalan. Lulusan kita harus selalu unggul, riset untuk kurikulum pun harus terus dilakukan agar lulusan kita tidak nganggur. 

Hadir Direktur PHB Mc. Chambali, B.Eng E.E., M.Kom didampingi oleh Ketua Yayasan Pendidikan Harapan Bersama (YPHB) Khafdillah, MS S.Kom S.H., M.H dan Perwakilan dari  Ikatan Akuntan Indonesia Dr. Nanny Dewi, S.E., Ak., M.Com., C.A.,

Narasumber dari Head of Asia Pacific Region, National Institute of Information Technology (NIIT) India Rajesh Ranolia, M.Com., M.B.A., dan dosen Universitas Padjadjaran Bandung Syaiful Rahman Sunaria, S.E., M.T., CMA, CSRS, Ak. C.A., (sumber berita dari humas PHB)

 

 

 

COMMUNITY

Materi Pelatihan