Surakarta – “Tantangan perguruan tinggi ke depan semakin berat. Untuk itu, keberadaan Majelis Wali Amanah (MWA) sebagai lembaga yang akan membantu rektor dalam membuat kebijakan pengembangan sangat diperlukan, sehingga ada sinergi antara garis kebijakan yayasan dengan universitas.”

            Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi  Tunas Pembangunan (YPTTP), Ir. Agung Nugroho saat melantik dan mengukuhkan lembaga baru MWA di lingkungan YPTTP dan Universitas Tunas Pembangunan (UTP), baru-baru ini (25/4}.

            “Komposisi keanggotaan MWA terdiri dari unsur yayasan, tokoh masyarakat, rektor dan perwakilan senat universitas, dengan jumlah anggota sebanyak 6 orang. Pada pengukuhan tersebut, mantan Dirjen Dikti, Prof. Dr. Satrio Sumantri Brojonegoro diangkat sebagai Ketua MWA.” imbuh Agung.

            Prof. Dr. Satrio Sumantri Brojonegoro mengatakan, kondisi saat ini di UTP merupakan fenomena yang terjadi di sebagian besar perguruan tinggi swasta di Indonesia. Oleh karena itu, seluruh pimpinan di UTP untuk bisa menyediakan waktu lebih banyak di kampus, tiap program studi segera membuat evaluasi diri/profilnya, dan segera menghimpun alumni dalam wadah ikatan alumni.

            Ia berharap, agar dosen banyak menulis untuk menemukan spesialisasi masing-masing.

            Rektor UTP, Prof. Dr. Ir. Ongko Cahyono, M.Sc menyambut baik kehadiran MWA untuk membantu pelaksanaan implementasi sentralisasi keuangan dan desentralisasi akademik sebagai garis kebijakan YPTTP tahun 2014.