Tuesday, December 24, 2024
   
TEXT_SIZE

Penanganan Pariwisata di Jateng Perlu Dioptimalkan

Bendan Ngisor – kopertis6.or.id -  Meskipun  di Jawa Tengah cukup banyak memiliki obyek wisata, namun belum sepenuhnya ditangani secara serius. Sehingga, dalam hal ini perlu dilakukan penanganan yang optimal.

“Dinas Pariwisata Jateng saya anggap kurang proaktif. Kekurang aktifan ini menyebabkan tertinggalnya sektor pariwisata dibandingkan dengan   daerah lain, seperti Jatim maupun Daerah Istimewa Yogyakarta”

Pernyataan bernada keluhan ini disampaikan Ketua Pembina Yayasan Tri Viaca, Prof. Dr. Soetomo WE, M.Sc disela-sela acara pengenalan kampus bagi mahasiswa baru yang berlangsung di kampus Stiepari Semarang kemarin (18/8).

Menurut Doktor lulusan UGM tersebut, apabila Jateng berkeinginan sektor pariwisatanya maju ada beberapa aspek yang harus dipenuhi. “Pokoknya jangan malas, lakukan perbaikan SDM, merubah mindset biro perjalanan, pengoptimalan pelayanan pariwisata.” katanya.

Terkait dengan SDM, setiap obyek pariwisata seyogyannya terdapat lulusan perguruan tinggi dari kompetensi keilmuan yang relevan. “Mosok orang yang tidak paham mengenai seluk beluk pariwisata ditugasi menduduki jabatan disektor tersebut.” selorohnya

Lebih lanjut Prof. Soetomo menjelaskan, untuk lebih banyak mendatangkan turis dari luar negeri yang kita perlukan adalah SDM yang memiliki kemampuan berbahasa asing. Itu semua bisa kita lakukan dengan melakukan rekruitmen dari mahasiswa perguruan tinggi yang menyelenggarakan progdi bahasa asing, seperti bahasa Jerman, Perancis, Itali, Inggris dsb.   

Jika kita ingin mempromosikan pariwisata Jateng ke negara lain seperti Jerman misalnya, orang yang dikirim harus dapat berbahasa Jerman. Apabila promosinya kita lakukan dengan menggunakan bahasa Inggris, orang Jerman ngak ada yang mau ngubris.

Senada akan hal tersebut, Ketua Stiepari Semarang, Renny Apriliyani mengatakan, sebaiknya disetiap obyek pariwisata ditempatkan orang-orang profesional di bidang pariwisata dari lulusan perguruan tinggi. “Kami harapkan ini menjadi pemikiran pejabat pimpinan daerah, sehingga ke depannya  pariwisata Jateng makin baik prospeknya.”

Dia menambahkan, institusinya baru akan menghasilkan lulusan untuk progdi Kepariwisataan baru kisaran 2019. “Karena Progdi Pariwisata murni (S1) baru dibuka tahun ini, maka empat tahun ke depan baru ada lulusan.”

COMMUNITY

Materi Pelatihan