Jangan Ngaku Dosen Kalau Tidak Punya JAFA
Semarang-kopertis6.or.id – Jabatan Fungsional Akademik (JAFA) bagi dosen, jika diibaratkan seorang driver ada keharusan untuk memiliki surat izin mengemudi (SIM). Begitu pula bagi seseorang yang memiliki profesi dosen, memiliki JAFA adalah sebuah keharusan.
“Jangan mengaku dosen kalau tidak memiliki JAFA, serta jangan mengaku dosen kalau tidak memiliki ketrampilan dibidang pengajaran dll.”
Pernyataan ini disampaikan Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang Prof.Dr. Mahmutarom, saat membuka acara Pelatihan Pengembangan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) bagi tenaga pendidikan (dosen) yang berlangsung di kampus Unwahas Sampangan.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Unwahas bekerjasama dengan LLDIKTI Wilayah VI Jateng yang berlangsung 30 Juli - 3 Agustus 2018 dengan jumlah peserta 43 dosen yang berasal dari internal Unwahas maupun beberapa Universitas lain di Indonesia. Tampak hadir dari LLDIKTI Wilayah VI Jateng, Kasi Kelembagaan dan Kerjasama, Ngadiyanto, ST.M.Kom, serta beberapa narasumber.
Prof.Dr. Mahmutarom mengingatkan, keberadaan dosen dalam akselerasinya tidak cukup hanya mengajar, akan tetapi harus pandai menulis dan meneliti, yang selanjutnya hasil dari penelitian tersebut dapat diaplikasikan di masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Menurutnya, dosen tidak hanya menstranfer ilmunya, tetapi juga harus dapat menjadi suri tauladan bagi anak didik. Untuk itulah tidak mudah menyandang profesi dosen, karena tidak hanya dituntut menguasai materi, tetapi juga dituntut memiliki kemampuan menyampaikan materi, serta memahami karakteristik masing-masing mahasiswa. Dosen harus mampu mengembangkan diri baik terhadap skill maupun kemampuan untuk mandiri.
Kepada peserta Prof.Dr. Mahmutarom berharap, agar kegiatan ini tidak dipandang hanya sebatas formalitas untuk mendapatkan sertifikat. “Jika keikutsertaan Saudara hanya untuk sertifikat, maka kedepan saat menyelesaikan tugas-tugas akan mengalami kedodoran.” tegasnya
Pada akhir sambutan Ia mewanti-wanti kepada peserta agar menguasai teknologi informasi, karena dalam tugas-tugasnya seperti unggah karya ilmiah jurnal publikasi tidak lepas dari penggunaan perangkat komputer.
